Semalam seorang muridku mengsms aku. Hanya kamat basa-basi dari seorang murid “malam Bu….” Aku tidak membalasnya karenaaku sudah lelap tertidur. Paginya, aku langsung membalas sms itu. “kenapa D’ kok tumben malam-malam kamu sms?” dia balas ” ya Bu, saya baru datang tu dar ikut tmn” aku balas lagi “ooh…ikut teman ke mana? sekarang sudah siap-siapsekolah kan?” dan kamipin sejenak mengobrol lewat sms.

Hafidi, muridku itu ternyata menggunakan hari liburnya untuk bekerja ngernet. Kusarankan agar hasil kerjanya ditabung. Jangan sampai digunakan untuk membeli miras atau narkoba. Aku tahu dari ceritanya, bahwa dulu dia seorang pemakai, tepatnya saat dia duduk di bangku SMP. “tapi sekarang sudah gak Bu. Kapok saya” akunya padaku saat itu. Sekarang, entah karena efek kebiasaanya dulu atau apa, dia mengidap insomnia. Hafidi tidak bisa tidur kecuali lewat jam 2 malam. Bahkan dia bercerita kalau pernah 2 hari tidak tidur sama sekali.

bekerjadi hari minggu adalah kesempatan baginya untuk palingtidak sedikit meringankan beban orang tuanya, terutama untuk kebutuhan pribadi. Dia bilang “saya buat beli rokok Bu, saya kan merokok” Aku hanya berpesan padanya untuk mengurangi kebiasaan itu. Akan sangat tidak baik bagi kesehatannya. Lalu kamipun mengakhiri obrolan kami lewat sms itu dengan kongklusi dariku “Semangat!!” dan Hafidi membalas “OK”

Ya…sejak aku tidak PPl lagi di SMA Sukowono aku masih sering menjalin komunikasi dengan mereka, siswa-siswiku. Hanya sekedar menanyakan kabar, menjawab pertanyaan mereka kalau mengalami kesulitan pelajaran atau obrolan-obrolan menyangkut masalah pribadi mereka. Seperti Hafidi ini. Buatku tidak ada rasa berat sama sekali. malah ini adalah moment penting untuk tetap dekat dengan mereka walau dengan jarak yang lumayan jauh.

Kepada Hafidi, aku merasa ada kemakluman mengapa dia lebih memilih untuk menghabiskan akhir pekannya untuk bekerja. Dia adalah tipe pemuda yang sudah mulai meresa bahwa dia punya tanggung jawab. Aku tidak memprotesnya kenapa dia tidak belajar, atau mempersiapkan keperluan sekolahnya. Bukan karena aku sudah tidak mengajarnya lagi. Buatku yang perlu dilakukan adalah memang memberi motivasi padanya tentang tanggungjawab, tentang kecakapan hidup. Ya, melihat sistem pendidikan sekarang, yang mengharuskan siswa menguasai konsep-konsep, teori-teori agar mereka bisa naik kelas, dan nanti kakau sudah kelas 3 dia bisa lulus ujian, motivasi belajar itu memang harus diberikan juga. Motivasi tentang tanggung jawab itu bisa jadi berdampak pada motivasi belajarnya .